Kelompok 7:
Alfian Prayoga (10216564)
Evrilian Fernanda (12216414)
Nuzul Harfarisi (15216652)
Putri Meilani (15216861)
Sapta Satria Utama (16216830)
Tiko Fajrin Conniado (17216830)
A.
Pengertian Harapan
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga
harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat
disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan
tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan
kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya
tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan
yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti
pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin
didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus
berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha
dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu
dapat terwujud.
B.
Persamaan
Harapan dan Cita-Cita
1.
Keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud.
2. Pada
umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik
atau meningkat.
C. Contoh Harapan
1.
Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda,
biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai
harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang
itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
2. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada
usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam
ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia
menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A, lulus pun
mungkin tidak.
3.
Budi seorang mahasiswa Universitas
Gunadarma, ia rajin belajar dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan
angka yang baik.
4. Hadir seorang wiraswasta yang rajin.
Sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan
maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan, karena itu berusaha bersungguh -
sungguh dengan usahanya.
D. Pengertian Doa
Hakikat doa adalah menunjukan ketergantungan kita kepada Tuhan dan
berlepas diri daya dan upaya mahkluk. Doa juga merupakan lambang kelemahan
manusia , didalam doa terkandung pujian terhadap Tuhan.
E.
Macam-Macam Doa
1.
Doa untuk kedua orang tua
2.
Doa untuk kemudahan rezeki
3.
Doa untuk orang sakit
4.
Doa untuk orang meniggal, dll
F. Contoh Doa
Doa sebelum
belajar:
Kristen
Allah, Bapa kami, Tuhan Yesus menyiapkan diri dengan sungguh untuk menjalankan tugas perutusan dari-Mu. Dan para murid-Nya juga belajar sebelum mereka diutus ke seluruh dunia. Maka kami pun ingin belajar dengan baik untuk menyiapkan hari depan kami.
Pertama-tama, ya Bapa, kami bersyukur atas kesempatan belajar yang Kau berikan ini. Kami mohon, terangilah akal budi kami, supaya cepat memahami bahan yang kami pelajari. Berilah kami semangat belajar yang tinggi, supaya kami dapat belajar dengan rajin, tekun, dan teratur. Bantulah kami selama belajar ini memusatkan perhatian hanya pada pelajaran, sehingga tidak mudah terseret oleh godaan-godaan yang dapat melemahkan semangat belajar kami. Bapa, dampingilah kami dalam belajar ini. (Amin.) Sumber : Puji Syukur nomer 133
Allah, Bapa kami, Tuhan Yesus menyiapkan diri dengan sungguh untuk menjalankan tugas perutusan dari-Mu. Dan para murid-Nya juga belajar sebelum mereka diutus ke seluruh dunia. Maka kami pun ingin belajar dengan baik untuk menyiapkan hari depan kami.
Pertama-tama, ya Bapa, kami bersyukur atas kesempatan belajar yang Kau berikan ini. Kami mohon, terangilah akal budi kami, supaya cepat memahami bahan yang kami pelajari. Berilah kami semangat belajar yang tinggi, supaya kami dapat belajar dengan rajin, tekun, dan teratur. Bantulah kami selama belajar ini memusatkan perhatian hanya pada pelajaran, sehingga tidak mudah terseret oleh godaan-godaan yang dapat melemahkan semangat belajar kami. Bapa, dampingilah kami dalam belajar ini. (Amin.) Sumber : Puji Syukur nomer 133
Islam
رَضِتُ بِااللهِ رَبَا وَبِالاِسْلاَمِ
دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَا وَرَسُوْلاَ رَبِّ زِدْ نِيْ عِلْمًـاوَرْزُقْنِـيْ
فَهْمًـا
“Rodlittu billahirobba, wabi islamidina, wabimuhammadin nabiyyawwarasulla ,robbi zidnii ilmaa warzuqnii fahmaa.”
“Rodlittu billahirobba, wabi islamidina, wabimuhammadin nabiyyawwarasulla ,robbi zidnii ilmaa warzuqnii fahmaa.”
Artinya :
“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik”. Sumber:Qs Thaaha ayat 114
“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik”. Sumber:Qs Thaaha ayat 114
G. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini
akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan
atau keyakinan akan kebenaran.
H. Teori-Teori Kebenaran
Tiga teori kebenaran :
1.
Teori Koherensi atau
konsistensi Suatu pernyataan diaggap benar bila pernyataan itu bersifat
koherensi atau konsisten dengan pernyataan - pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar.
2.
Teori Korespondensi Suatu teori
yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang
dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju
oleh pernyataan tersebut.
3.
Teori Pragmatis Kebenaran suatu
pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
I.
Usaha-Usaha Manusia Untuk
Meningkatkan Rasa Percaya Kepada Tuhan
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha
itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan.
Usaha itu antara
lain :
1.
Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan
meningkatkan ibadah.
2.
Meningkatkan pengabdian kita kepada
masyarakat.
3.
Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang
berlebihan.
4.
Menekan perasaan negatif seperti iri,
dengki, fitnah, dan sebagainya.
5.
Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama
manusia dengan jalan suka menolong, dennawan, dan sebagainya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar