CONTOH
UNSUR INTRINSIK DAN SINOPSIS SALAH SATU JUDUL
KARYA
SASTRA
“Kelinci dan Anjing Petani”
Disebuah
perkebunan jagung yang cukup luas terdapat seekor anjing petani sedang mencari
kelinci yang berkeliaran untuk dimangsa. Anjing itu dilatih untuk mengejar
hewan pengganggu perkebunan jagung ketika jagung masih muda. Daun jagung itu
sering dimakan oleh kelinci sehingga tanaman jagung itu tidak dapat tumbuh
dengan baik dan jika tanaman itu tidak tumbuh dengan baik hasil panen jagung
juga akan sangat berkurang, maka dari itu sang petani menempatkan seekor anjing
terlatih di perkebunan itu. Setiap hari anjing itu berkeliaran memeriksa hewan
pengganggu tanaman jagung di perkebunan petani.
Pada
suatu pagi anjing itu bangun dari tidurnya kemudian dia berjalan mengitari
perkebunan jagung itu sambil mengendus-ngendus bau hewan lain dengan hidung
nya, penciuman anjing itu sangat tajam bahkan anjing itu mampu mencium bau
kelinci dari jarak yang sangat jauh, ketika dia berjalan anjing itu mencium bau
kelinci dari kejauhan anjing itu mengikuti arah bau itu sampai akhirnya dia
melihat seekor kelinci sedang asik memakan pucuk jagung yang masih muda. Anjing
itu berjalan perlahan mendekati kelinci tersebut ketika dia sudah sangat dekat
dengan kelinci itu sang anjing langsung mengejarnya dengan sangat cepat, namun
sang kelinci mendengar langkah anjing itu karena kelinci memiliki telinga yang
panjang dan sangat peka terhadap suara. Kelinci itu menhindari sang anjing
dengan cepat dia melompat dengan sangat cepat dan lompatan kelinci itu sangat
jauh.
Sang
anjing terus mengejarnya meskipun kelinci itu semakin menjauh dari jarak sang
anjing namun sang anjing tidak menyerah begitu saja. Anjing itu memiliki
kemampuan berlari tanpa henti sehingga dia mampu mengejar sang kelinci tanpa
kelelahan. Meskipun demikian sang kelinci yang sangat cepat melompat
menghindari kejaran anjing itu membuat anjing itu kehilangan jejaknya, anjing
itu mulai mengendus-ngendus bau sang kelinci dan tidak lama kemudian dia
menemukan kelinci itu kini dia mengejarnya lebih cepat dari sebelumnya namun
sang kelinci itu tidak dapat dia kejar hingga akhirnya anjing itu menyerah dan
tidak melakukan pengejaran terhadap kelinci itu lagi. Ternyata kejadian itu
ditonton oleh seekor burung gagak yang sedang bertengger di sebuah pohon yang
daunnya sedang gugur ketika anjing itu melewati pohon tersebut sang gagak
bertanya kepadanya “Ternyata kelinci itu lebih kencang dibandingkan dengan
dirimu” kemudian sang anjing berkata dengan tenang “Apa kau tidak melihat
perbedaan yang begitu mencolok antara aku dengan kelinci itu?” sang gagak
menjawab “aku tidak melihat perbedaan itu, memang apa perbedaan yang kau
maksudkan itu?” Sang anjing menjawab “Aku berlari untuk menangkap makanan
sedangkan dia berlari mempertahankan hidupnya, sebuah keinginan akan menentukan
kerasnya sebuah usaha”.
Unsur Intrinsik dan Sinopsis
:
A. Unsur Intrinsik
A. Unsur Intrinsik
a.
Tema : Sebuah keinginan akan
mempengaruhi usaha dalam mencapai keinginannya tersebut.
b. Tokoh dan Penokohannya
b. Tokoh dan Penokohannya
·
Kelinci : Memiliki kemauan atau usaha yang
besar dalam menjalani kehidupannya.
· Anjing Petani : Mudah menyerah dan meremehkan kemampuan
binatang lain.
c.
Alur :
·
Perkenalan : Pada
suatu pagi anjing itu bangun dari tidurnya kemudian dia berjalan mengitari
perkebunan jagung itu sambil mengendus-ngendus bau hewan lain dengan hidung
nya, kemudian anjing itu mencium bau kelinci dari kejauhan anjing itu mengikuti
arah bau itu sampai akhirnya dia melihat seekor kelinci sedang asik memakan
pucuk jagung yang masih muda.
·
Penanjakan : Saat anjing mulai berjalan mendekati kelinci yang sedang memakan
sepucuk daun jagung yang masih muda.
·
Klimaks : Saat anjing mulai berlari
cepat kearah kelinci, dan kelinci menyadari bahwa sedang ada yang
mengejarnya,lalu mereka saling berlari, yang satu agar bertahan hidup dan yang
satunya untuk mencari makan.
·
Anti Klimaks : Saat
anjing sudah mulai ketinggalan jejak saat mengejar kelinci tersebut.
·
Penyelesaian : Anjing
itu akhirnya menyerah setelah tidak bias menangkap-nangkap kelinci tersebut.
d.
Setting (Latar)
·
Tempat : Di lahan perkebunan jagung
·
Waktu : Pagi Hari
·
Suasana : Tegang (yang satu berusaha untuk
bertahan hidup dan yang satu mengejar untuk menjadi santapan)
e. Sudut Pandang Pengarang : Cerita
diatas menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena si penulis menjadi si
pencerita, bukan menjadi tokoh yang terlibat.
f.
Gaya Bahasa : Gaya Bahasa yang digunakan
pada cerita di atas ialah gaya Bahasa non-resmi.
g.
Amanat : Keinginan kita terhadap sesuatu haruslah sangat besar dan kuat,
karena itu mempengaruhi kita dalam melakukan usaha untuk mencapai keinginan
kita.
B.
Sinopsis
Disebuah perkebunan jagung
yang luas terdapat seorang petani yang memelihara anjing terlatih untuk menjaga
perkebunannya. Pada suatu pagi, anjing itu terbangun dan memulai berjalan
menyisir perkebunan jagung milik majikannya. Beberapa saat kemudian ia mencium bau
kelinci dari jarak kejauhan, ia mulai mendekati kelinci tersebut dengan
mengendus-ngendus jejak kelinci tersebut secara perlahan. Terlihatlah kelinci
tersebut. Anjing tersebut kemudian memulai mengejar kelinci tersebut, sempat
kehilangan jejak sesaat. Menurut saya Bahasa dari cerita fable di atas sangat
menarik untuk dibaca, dan bahasanya sangat mudah untuk dimengerti.
Sumber :
Sumber :
http://dongengceritarakyat.com/kumpulan-cerita-hewan-fabel-pendek-terbaru/
https://brainly.co.id/tugas/534227
http://faizalbanin.blogspot.co.id/
Mengapa sang anjing pada fabel tersebut tidak merasa menyesal karena tidak dapat menangkap kelinci? Jelaskan!
BalasHapus