Kamis, 24 November 2016

Unsur Intrinsik dan Sinopsis Salah Satu Judul Karya Sastra

CONTOH UNSUR INTRINSIK DAN SINOPSIS SALAH SATU JUDUL
KARYA SASTRA
“Kelinci dan Anjing Petani”

Disebuah perkebunan jagung yang cukup luas terdapat seekor anjing petani sedang mencari kelinci yang berkeliaran untuk dimangsa. Anjing itu dilatih untuk mengejar hewan pengganggu perkebunan jagung ketika jagung masih muda. Daun jagung itu sering dimakan oleh kelinci sehingga tanaman jagung itu tidak dapat tumbuh dengan baik dan jika tanaman itu tidak tumbuh dengan baik hasil panen jagung juga akan sangat berkurang, maka dari itu sang petani menempatkan seekor anjing terlatih di perkebunan itu. Setiap hari anjing itu berkeliaran memeriksa hewan pengganggu tanaman jagung di perkebunan petani.

Pada suatu pagi anjing itu bangun dari tidurnya kemudian dia berjalan mengitari perkebunan jagung itu sambil mengendus-ngendus bau hewan lain dengan hidung nya, penciuman anjing itu sangat tajam bahkan anjing itu mampu mencium bau kelinci dari jarak yang sangat jauh, ketika dia berjalan anjing itu mencium bau kelinci dari kejauhan anjing itu mengikuti arah bau itu sampai akhirnya dia melihat seekor kelinci sedang asik memakan pucuk jagung yang masih muda. Anjing itu berjalan perlahan mendekati kelinci tersebut ketika dia sudah sangat dekat dengan kelinci itu sang anjing langsung mengejarnya dengan sangat cepat, namun sang kelinci mendengar langkah anjing itu karena kelinci memiliki telinga yang panjang dan sangat peka terhadap suara. Kelinci itu menhindari sang anjing dengan cepat dia melompat dengan sangat cepat dan lompatan kelinci itu sangat jauh.

Sang anjing terus mengejarnya meskipun kelinci itu semakin menjauh dari jarak sang anjing namun sang anjing tidak menyerah begitu saja. Anjing itu memiliki kemampuan berlari tanpa henti sehingga dia mampu mengejar sang kelinci tanpa kelelahan. Meskipun demikian sang kelinci yang sangat cepat melompat menghindari kejaran anjing itu membuat anjing itu kehilangan jejaknya, anjing itu mulai mengendus-ngendus bau sang kelinci dan tidak lama kemudian dia menemukan kelinci itu kini dia mengejarnya lebih cepat dari sebelumnya namun sang kelinci itu tidak dapat dia kejar hingga akhirnya anjing itu menyerah dan tidak melakukan pengejaran terhadap kelinci itu lagi. Ternyata kejadian itu ditonton oleh seekor burung gagak yang sedang bertengger di sebuah pohon yang daunnya sedang gugur ketika anjing itu melewati pohon tersebut sang gagak bertanya kepadanya “Ternyata kelinci itu lebih kencang dibandingkan dengan dirimu” kemudian sang anjing berkata dengan tenang “Apa kau tidak melihat perbedaan yang begitu mencolok antara aku dengan kelinci itu?” sang gagak menjawab “aku tidak melihat perbedaan itu, memang apa perbedaan yang kau maksudkan itu?” Sang anjing menjawab “Aku berlari untuk menangkap makanan sedangkan dia berlari mempertahankan hidupnya, sebuah keinginan akan menentukan kerasnya sebuah usaha”.
Unsur Intrinsik dan Sinopsis :
A.    Unsur Intrinsik
  a.      Tema : Sebuah keinginan akan mempengaruhi usaha dalam mencapai keinginannya tersebut.
     b.      Tokoh dan Penokohannya
·         Kelinci             : Memiliki kemauan atau usaha yang besar dalam menjalani kehidupannya.
·     Anjing Petani  : Mudah menyerah dan meremehkan kemampuan binatang lain.
c.       Alur :
·         Perkenalan     : Pada suatu pagi anjing itu bangun dari tidurnya kemudian dia berjalan mengitari perkebunan jagung itu sambil mengendus-ngendus bau hewan lain dengan hidung nya, kemudian anjing itu mencium bau kelinci dari kejauhan anjing itu mengikuti arah bau itu sampai akhirnya dia melihat seekor kelinci sedang asik memakan pucuk jagung yang masih muda.

·         Penanjakan    : Saat anjing mulai berjalan mendekati kelinci yang sedang memakan sepucuk daun jagung yang masih muda.

·         Klimaks          :  Saat anjing mulai berlari cepat kearah kelinci, dan kelinci menyadari bahwa sedang ada yang mengejarnya,lalu mereka saling berlari, yang satu agar bertahan hidup dan yang satunya untuk mencari makan.

·         Anti Klimaks :  Saat anjing sudah mulai ketinggalan jejak saat mengejar kelinci tersebut.

·         Penyelesaian  :  Anjing itu akhirnya menyerah setelah tidak bias menangkap-nangkap kelinci tersebut.

d.      Setting (Latar)
·         Tempat            : Di lahan perkebunan jagung

·         Waktu             : Pagi Hari

·         Suasana           : Tegang (yang satu berusaha untuk bertahan hidup dan yang satu mengejar untuk menjadi santapan)

e.     Sudut Pandang Pengarang :  Cerita diatas menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena si penulis menjadi si pencerita, bukan menjadi tokoh yang terlibat.

f.       Gaya Bahasa : Gaya Bahasa yang digunakan pada cerita di atas ialah gaya Bahasa non-resmi.

g.      Amanat          : Keinginan kita terhadap sesuatu haruslah sangat besar dan kuat, karena itu mempengaruhi kita dalam melakukan usaha untuk mencapai keinginan kita.
B.     Sinopsis

Disebuah perkebunan jagung yang luas terdapat seorang petani yang memelihara anjing terlatih untuk menjaga perkebunannya. Pada suatu pagi, anjing itu terbangun dan memulai berjalan menyisir perkebunan jagung milik majikannya. Beberapa saat kemudian ia mencium bau kelinci dari jarak kejauhan, ia mulai mendekati kelinci tersebut dengan mengendus-ngendus jejak kelinci tersebut secara perlahan. Terlihatlah kelinci tersebut. Anjing tersebut kemudian memulai mengejar kelinci tersebut, sempat kehilangan jejak sesaat. Menurut saya Bahasa dari cerita fable di atas sangat menarik untuk dibaca, dan bahasanya sangat mudah untuk dimengerti.


Sumber :   
http://dongengceritarakyat.com/kumpulan-cerita-hewan-fabel-pendek-terbaru/ 
https://brainly.co.id/tugas/534227
http://faizalbanin.blogspot.co.id/

1 komentar:

  1. Mengapa sang anjing pada fabel tersebut tidak merasa menyesal karena tidak dapat menangkap kelinci? Jelaskan!

    BalasHapus